Rabu, 28 Maret 2012

Senja Dalam Pendar Kehidupanku


“Dunia dalam khayal” selalu menjadi sumber inspirasiku. Khayal yang selalu menyertaiku,, berkhayal tentang apa saja yang mustahil aku dapatkan di dunia ini. Tentu dalam hal yang sangat aku yakini bakal terjadi. Khayalan selalu aku anggap sebagai motivasi hidup, yang selalu membuatku tegar dalam menjalani hidup ini. Meskipun sebenarnya hatiku hancur merasakan pedihnya kehidupan ini.
Saat aku terbelenggu sendiri, diriku di kuasai dengan berjuta tanya dan jawab akan semua terjemahan masalah yang aku dapat.

----****----

Berenang adalah hobinya. Setiap hari dia tak pernah absen dari renang. Bagi dia renang adalah hidupnya. Terbukti bahwa setiap kali dia absen dari renang, badannya jadi sakit. Itulah Vio. Vio adalah seorang gadis remaja yang mempunyai gelar sebagai atlit renang, yang telah mengikuti berbagai macam even. Vio adalah gadis yang rendah hati, tidak pernah sombong, dan selalu membantu orang lain yang kesusahan. Dibalik sifat rendah hatinya, Vio adalah gadis yang cuek. Sebagai remaja, pasti Vio juga ingin merasakan masa-masa remaja. Tetapi, Vio terlalu cuek dalam urusan tersebut.
Pernah dia mengenal cinta. Dia suka pada seseorang anak laki-laki seumuran dia, belum dia melanjutkan hubungan yang khusus, terjadilah sebuah kisah yang membuat dirinya sakit hati dalam urusan percintaannya. Pengalamannya itu berakhir tragis. Semua berawal dari pertama kali dia suka kepada seorang pria. Sempat dia patah semangat untuk hidup karena cinta. Sehingga semua yang mengarah pada kisah percintaan membuatnya trauma. Vio adalah gadis yang sangat lugu, selalu terlihat ceria meski sebenarnya dia susah. Dia selalu tersenyum menghadapi cobaan tentang kisahnya. Pengalaman pertama tentang dunia percintaannya yang belum sempat ia bina, membuat ia selalu cuek kepada kaum adam. Tetapi, sikap cuek itu tidak pernah mengurangi sikap ramahnya kepada siapa saja. Dan tetap saja, dia tidak pernah mau tahu tentang cinta, meski sebenarnya dia ingin merasakannya. Eitzzz… dia cuek bukan berarti dia dijauhin oleh banyak lelaki, tetapi malah banyak lelaki yang tertarik dengannya. Namanya saja Vio, lelaki dari yang wajahnya jelek sampai tampan, kere hingga tajir sekalipun, selalu saja dia tolak. Tiga tahun lamanya dia terbelenggu dalam kesedihannya tentang cinta.
            Obat untuk mengurangi beban pikirannya adalah renang. Setiap hari dia selalu pergi ke kolam renang bersama Rasy sahabatnya dari kecil. Meski mereka berdua bersahabat, tetapi sifat mereka sangat bertolak belakang. Rasy adalah gadis cantik yang sangat disukai banyak lelaki. Rasy sangat senang bergaul, selalu ingin berteman dengan orang-orang yang menurutnya sebanding dengan dirinya. Dia juga seorang cewek playgirl yang senangnya hanya ganti-ganti pasangan. Di saat Rasy membuat kesalahan, saat Rasy sedih, saat Rasy bingung, Vio selalu membuatnya tersenyum. Vio selalu ada untuk menasehati Rasy. Tetapi, Rasy selalu tidak menghiraukan nasehat Vio. Padahal semua nasehat Vio itu benar, dan semua yang di nasehatkan Vio pada Rasy itu terjadi. Dan sampai akhirnya Vio malas untuk menasehati Rasy lagi.

----****----

            Pada suatu hari, saat Vio berenang bersama Rasy. Vio merasa terganggu dengan segerombolan cowok yang sedang bermain saat dia berenang. Rasa terganggu itu berubah menjadi rasa penasaran untuk mengetahui siapa yang telah membuat dirinya terganggu. Setelah Vio memperhatikan wajah satu persatu cowok yang sedang asyik bermain air. Dia merasa mengenal segerombol cowok tersebut. Ternyata segerombolan cowok itu adalah kakak kelas di SMPnya yang lebih tepatnya telah menjadi alumni. Tetapi, satu cowok diantara segerombolan itu, telah mencuri perhatiannya.  Entah mengapa dirinya ingin mengetahui tentang cowok itu. Dia bertanya kepada Rasy, untuk memastikan apa cowok itu juga alumni dari SMPnya. Rasy hanya menjawab, “Iya itu alumni dari SMP kita”. Lalu Vio bertanya, “Siapa namanya?” Rasy mengerutkan dahi sambil menatap heran ke arah Vio, lalu dia menjawab, “Aku tidak tahu namanya. Hummm… kok tumben kamu tanya tentang cowok? Biasanya kamu kan paling anti ama cowok. Pasti ada apa-apa ini!” katanya curiga. Vio mulai salah tingkah, tetapi ia menutupi rasa gugupnya itu, lalu berkata, “Ah… nggak cuma tanya aja kok!” jawabnya dengan wajah yang sangat datar. Setelah itu dia segera bergegas kembali berenang. Tetapi, hatinya tidak bisa dipungkiri. Dia ingin melihat wajah pria yang menarik perhatiannya. Sesekali ia mencuri pandang kearah cowok itu. Hingga akhirnya cowok itu pulang, Vio pun merasa hatinya terasa sakit.
            Pada malam harinya, Vio tak henti-hentinya memukul kepalanya sendiri. Tampaknya dia bingung dengan perasaannya sendiri. Ingatan tentang cowok itu tak mau hilang dalam fikiran Vio. Vio bingung, apakah dia telah jatuh hati pada cowok itu. Ahh.. tidak mungkin aku suka padanya. Mengenalnya saja tidak, apalagi kalau aku suka padanya! Ya allah kenapa dia selalu ada dalam fikirku… kata Vio dalam hati. Lalu dia telungkup sambil melipat bantal, dan akhirnya dia tertidur.
            berhari-hari Vio memperhatikan cowok itu setiap kali ia berenang. Tetapi, hari ini cowok itu tak terlihat. Yang terlihat hanya dua cowok yang biasanya bersama cowok yang sudah beberapa hari ini membuatnya tidak bisa tidur. Karena sudah tidak tahan, akhirnya Vio berkata pada Rasy, “Sy, mas yang biasanya renang itu kemana ya?”. Rasy menjawab, “Nah itu di pinggir kolam”. “Duhhh… bukan mas yang itu, tapi yang satunya, yang bisanya bareng sama mereka berdua!” kata Vio polos. Rasy mulai terkikik mendengar kata-kata Vio yang menurutnya sangat jujur dan terkesan polos, “Oww… kamu merasa kehilangan ya?” kata Rasy memancing. Lalu tanpa Vio sadari, ia menjawab, “Iya Sy…”. Tawa Rasy pun meledak, “Nahkan aku sudah menduga dari awal, kalau kamu itu suka sama mas itu…” kata Rasy merasa dirinya menang. Vio segera meralat perkataannya, “Eh.. maksutnya itu nggak Sy… ih.. masa aku suka sama ma situ she!” kata Vio gugup. “Udah deh,, nggak usah bohong, aku sudah tau, sebentar ya aku mau bilang ke temannya mas itu, kalau temen ku ada yang suka sama temannya” kata Rasy sambil berenang kearah dua cowok yang tak lain adalah teman cowok yang Vio suka. “Rasy resek ach… jangan Rasy,,” kata Vio berusaha menahan Rasy. Tapi, terlambat Rasy sudah membuka bicara dengan kedua cowok itu. Dasar cewek nggak tau malu, nggak punya etika, masa nggak malu sich Tanya duluan ke cowok… huh!, kutukan-kutukan yang terlontar dari Vio untuk Rasy di dalam hati.
            Vio kembali tidak bisa tidur, dihari-harinya yang sangat padat menjelang UNAS. Dia kepikiran dengan informasi vital tentang cowok yang Vio suka. Namannya Obby lhu! Katanya dia jomblo alias nggak punya pacar, wah cocok tuh ama kamu! Minggu depan dia renang lagi, lalu ntar aku udah nyusun rencana ama temennya Obby buat ngenalin kamu dengan dia!. Kata-kata Rasy terus terngiang dalam fikiran Vio. Semua itu berlanjut hingga hari dimana dia akan berkenalan dengan cowok yang dia suka.
----****----

            Hari itu pun tiba. Vio berharap hari itu tidak akan terjadi suatu hal yang memalukan yang akan menjadi catatan dalam sejarah masa mudanya. Semoga saja Rasy hanya bercanda waktu dia menyinggung akan menyusun rencana untuk mempermalukanku didepan cowok yang sama sekali tidak aku kenal. Selama perjalanan menuju kolam renang Vio berdoa. Sesampainya di kolam, Vio dan Rasy segera memasuki area kolam renang. Hati Vio semakin  deg-degan. Saat Vio masuk, tatapan yang tak sengaja mengarah ke sudut kolam. Disana terlihat tiga cowok yang sedang mengawas kearah Rasy dan Vio. Tetapi, Vio berusaha tak menghiraukannya. Vio dan Rasy segera melucuti pakaiannya dengan menggantinya dengan pakaian renang dan segera turun ke kolam renang. Rasy segera berenang menuju ke pembatas seberang. Vio pun mengikutinya seperti biasanya. Tanpa Vio sadari, ketika dia sampai di seberang, Rasy sedang asyik mengobrol dengan tiga cowok dan termasuk cowok yang Vio suka. Vio pura-pura tak menghiraukannya, dan sembari tetap berenang. Tetapi, niatnya itu terhenti ketika Rasy menghampirinya bersama satu cowok yang tak lain adalah cowok yang dia suka. Vio salah tingkah, tetapi dia sangat pintar menyembunyikan rasa gugupnya itu. Cowok itu mengawali pembicaraan dengan Vio. Cowok itu memperkenalkan dirinya dan otomatis Vio juga hanyut dalam obrolan tersebut. Dengan wajah yang sangat panas, hingga air yang saat itu dingin sekalipun tak mampu untuk meredakan rasa panas diwajahnya. Tetapi, dia sangat menikmati obrolan yang hanya berdua dengan cowok itu. Cowok itu bernama Obby.
            Perkenalan itu tidak sampai disitu saja. Vio dan Obby berkomunikasi melewati handphone. Awalnya sih, Vio nge-add Obby dari facebook-nya. Sebenarnya sih tidak usah repot-repot nge-add facebook-nya, Vio bisa meng-smsnya langsung. Tapi, emang dasar Vio tidak mau mempunyai nomor handphone Obby sebelum Obbynya sendiri yang ngehubunginya. Akhirnya, lewat facebook Obby meminta nomor handphone Vio. Vio sangat senang. Dan Vio semakin semangat untuk belajar karena UNAS semakain dekat. Dia bercita-cita ingin bersekolah di SMAN faforit. Obby lah penyemangat belajar Vio. Akhirnya menjelang UNAS Vio mengerjakan soal-soal UNAS dengan sangat mudah dan lancar. Dan tinggal satu perjuangan yang harus ditempuh Vio untuk syarat lulus SMP. Yaitu TPA test potensial academic.

----****----

            Satu hari sebelum TPA. Obby menyatakan cinta kepada Vio. Vio yang lugu dan sangat polos, tidak tahu harus berbuat apa saat ia menerima sms yang isinya menyatakan perasaan dari Obby. Vio meminta bantuan kepada Rasy, cara dia bilang bahwa dia juga punya perasaan yang sama dengan Obby. Dan akhirnya satu hari sebelum TPA, Vio dan Obby resmi pacaran. Vio semakin semangat untuk mengerjakan soal-soal TPA. Dan dia sangat lancar mengerjakan soal-soal yang asing bagi dirinya.
            Hari-hari baru Vio menjadi sangat bahagia semenjak ada Obby yang telah hadir dalam kehidupannya. Dan ada suatu hal yang membuat Vio bahagia, yakni Vio lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Dan kini dia diterima di SMAN faforit yang selama ini menjadi impiannya. Semua ini berkat kerja keras Vio dan bagi Vio semua juga dari motivasi yang telah diberikan oleh Obby. Obby telah memberi warna di kehidupan Vio. Kini Vio bisa merasakan masa-masa remaja yang paling menyenangkan tetapi dengan batas yang wajar. Hubungan mereka berdua telah diketahui oleh kedua orangtua masing-masing pihak. Dan karena Obby adalah seorang pria baik-baik maka orangtua Vio sangat senang kepada Obby. Begitu pula Vio di pihak orangtua Obby. Hidup mereka sangat bahagia. Itu adalah balasan Tuhan untuk orang-orang yang sabar seperti Vio.


Keterangan : Itu adalah sebuah kisah nyata yang kualami di masa lalu. Disaat kebahagiaan yang pernah aku jumpai pada masa saat aku masih menjalin hubungan dengan sosok pria pertamaku. Tetapi sayang, hubungan itu berakhir tak indah, karena sosok pria pertama yang telah memberi warna baru dalam kehidupanku pergi meninggalkanku demi sosok wanita lain yang lebih menarik perhatiannya. Postingan ini hanya untuk mengenang sebuah kenangan pertamaku dalam roman percintaan. Aku tak membencinya walau dia memberiku bekas luka yang masih melekat dalam hati ini. Karena dia pernah menjadi sebuah inspirasi bagiku. Karena dia juga, aku dapat menggunakan cinta dijalan yang benar. karenanya aku belajar untuk menjadi seorang wanita yang kuat.
                        Dan untuk saat ini, aku sedang dilanda cinta dengan seorang pria. Tetapi, untuk saat ini aku dan dia masih dalam masa pendekatan. Semoga untuk sosok pria yang ini, aku tak salah memilih untuk menempatkan hatiku dalam cintanya.

4 komentar: