“Dunia
dalam khayal” selalu menjadi sumber inspirasiku. Khayal yang selalu menyertaiku,,
berkhayal tentang apa saja yang mustahil aku dapatkan di dunia ini. Tentu dalam
hal yang sangat aku yakini bakal terjadi. Khayalan selalu aku anggap sebagai
motivasi hidup, yang selalu membuatku tegar dalam menjalani hidup ini. Meskipun
sebenarnya hatiku hancur merasakan pedihnya kehidupan ini.
Saat
aku terbelenggu sendiri, diriku di kuasai dengan berjuta tanya dan jawab akan semua
terjemahan masalah yang aku dapat.
----****----
Berenang
adalah hobinya. Setiap hari dia tak pernah absen dari renang. Bagi dia renang
adalah hidupnya. Terbukti bahwa setiap kali dia absen dari renang, badannya
jadi sakit. Itulah Vio. Vio adalah seorang gadis remaja yang mempunyai gelar sebagai
atlit renang, yang telah mengikuti berbagai macam even. Vio adalah gadis yang
rendah hati, tidak pernah sombong, dan selalu membantu orang lain yang
kesusahan. Dibalik sifat rendah hatinya, Vio adalah gadis yang cuek. Sebagai
remaja, pasti Vio juga ingin merasakan masa-masa remaja. Tetapi, Vio terlalu
cuek dalam urusan tersebut.
Pernah
dia mengenal cinta. Dia suka pada seseorang anak laki-laki seumuran dia, belum
dia melanjutkan hubungan yang khusus, terjadilah sebuah kisah yang membuat
dirinya sakit hati dalam urusan percintaannya. Pengalamannya itu berakhir
tragis. Semua berawal dari pertama kali dia suka kepada seorang pria. Sempat
dia patah semangat untuk hidup karena cinta. Sehingga semua yang mengarah pada
kisah percintaan membuatnya trauma. Vio adalah gadis yang sangat lugu, selalu
terlihat ceria meski sebenarnya dia susah. Dia selalu tersenyum menghadapi
cobaan tentang kisahnya. Pengalaman pertama tentang dunia percintaannya yang
belum sempat ia bina, membuat ia selalu cuek kepada kaum adam. Tetapi, sikap
cuek itu tidak pernah mengurangi sikap ramahnya kepada siapa saja. Dan tetap
saja, dia tidak pernah mau tahu tentang cinta, meski sebenarnya dia ingin
merasakannya. Eitzzz… dia cuek bukan berarti dia dijauhin oleh banyak lelaki,
tetapi malah banyak lelaki yang tertarik dengannya. Namanya saja Vio, lelaki
dari yang wajahnya jelek sampai tampan, kere hingga tajir sekalipun, selalu
saja dia tolak. Tiga tahun lamanya dia terbelenggu dalam kesedihannya tentang
cinta.
Obat untuk mengurangi beban pikirannya
adalah renang. Setiap hari dia selalu pergi ke kolam renang bersama Rasy
sahabatnya dari kecil. Meski mereka berdua bersahabat, tetapi sifat mereka
sangat bertolak belakang. Rasy adalah gadis cantik yang sangat disukai banyak
lelaki. Rasy sangat senang bergaul, selalu ingin berteman dengan orang-orang
yang menurutnya sebanding dengan dirinya. Dia juga seorang cewek playgirl
yang senangnya hanya ganti-ganti pasangan. Di saat Rasy membuat kesalahan, saat
Rasy sedih, saat Rasy bingung, Vio selalu membuatnya tersenyum. Vio selalu ada
untuk menasehati Rasy. Tetapi, Rasy selalu tidak menghiraukan nasehat Vio.
Padahal semua nasehat Vio itu benar, dan semua yang di nasehatkan Vio pada Rasy
itu terjadi. Dan sampai akhirnya Vio malas untuk menasehati Rasy lagi.
----****----
Pada suatu hari, saat Vio berenang
bersama Rasy. Vio merasa terganggu dengan segerombolan cowok yang sedang
bermain saat dia berenang. Rasa terganggu itu berubah menjadi rasa penasaran
untuk mengetahui siapa yang telah membuat dirinya terganggu. Setelah Vio
memperhatikan wajah satu persatu cowok yang sedang asyik bermain air. Dia
merasa mengenal segerombol cowok tersebut. Ternyata segerombolan cowok itu
adalah kakak kelas di SMPnya yang lebih tepatnya telah menjadi alumni. Tetapi,
satu cowok diantara segerombolan itu, telah mencuri perhatiannya. Entah mengapa dirinya ingin mengetahui
tentang cowok itu. Dia bertanya kepada Rasy, untuk memastikan apa cowok itu
juga alumni dari SMPnya. Rasy hanya menjawab, “Iya itu alumni dari SMP kita”.
Lalu Vio bertanya, “Siapa namanya?” Rasy mengerutkan dahi sambil menatap heran
ke arah Vio, lalu dia menjawab, “Aku tidak tahu namanya. Hummm… kok tumben kamu
tanya tentang cowok? Biasanya kamu kan paling anti ama cowok. Pasti ada apa-apa
ini!” katanya curiga. Vio mulai salah tingkah, tetapi ia menutupi rasa gugupnya
itu, lalu berkata, “Ah… nggak cuma tanya aja kok!” jawabnya dengan wajah yang sangat datar.
Setelah itu dia segera bergegas kembali berenang. Tetapi, hatinya tidak bisa dipungkiri.
Dia ingin melihat wajah pria yang menarik perhatiannya. Sesekali ia mencuri
pandang kearah cowok itu. Hingga akhirnya cowok itu pulang, Vio pun merasa
hatinya terasa sakit.
Pada malam harinya, Vio tak
henti-hentinya memukul kepalanya sendiri. Tampaknya dia bingung dengan
perasaannya sendiri. Ingatan tentang cowok itu tak mau hilang dalam fikiran
Vio. Vio bingung, apakah dia telah jatuh hati pada cowok itu. Ahh.. tidak mungkin aku suka padanya.
Mengenalnya saja tidak, apalagi kalau aku suka padanya! Ya allah kenapa dia selalu
ada dalam fikirku… kata Vio dalam hati. Lalu dia telungkup sambil melipat
bantal, dan akhirnya dia tertidur.
berhari-hari Vio memperhatikan cowok
itu setiap kali ia berenang. Tetapi, hari ini cowok itu tak terlihat. Yang
terlihat hanya dua cowok yang biasanya bersama cowok yang sudah beberapa hari
ini membuatnya tidak bisa tidur. Karena sudah tidak tahan, akhirnya Vio berkata
pada Rasy, “Sy, mas yang biasanya renang itu kemana ya?”. Rasy menjawab, “Nah
itu di pinggir kolam”. “Duhhh… bukan mas yang itu, tapi yang satunya, yang
bisanya bareng sama mereka berdua!” kata Vio polos. Rasy mulai terkikik
mendengar kata-kata Vio yang menurutnya sangat jujur dan terkesan polos, “Oww…
kamu merasa kehilangan ya?” kata Rasy memancing. Lalu tanpa Vio sadari, ia
menjawab, “Iya Sy…”. Tawa Rasy pun meledak, “Nahkan aku sudah menduga dari
awal, kalau kamu itu suka sama mas itu…” kata Rasy merasa dirinya menang. Vio
segera meralat perkataannya, “Eh.. maksutnya itu nggak Sy… ih.. masa aku suka
sama ma situ she!” kata Vio gugup. “Udah deh,, nggak usah bohong, aku sudah
tau, sebentar ya aku mau bilang ke temannya mas itu, kalau temen ku ada yang
suka sama temannya” kata Rasy sambil berenang kearah dua cowok yang tak lain
adalah teman cowok yang Vio suka. “Rasy resek ach… jangan Rasy,,” kata Vio
berusaha menahan Rasy. Tapi, terlambat Rasy sudah membuka bicara dengan kedua
cowok itu. Dasar cewek nggak tau malu,
nggak punya etika, masa nggak malu sich Tanya duluan ke cowok… huh!, kutukan-kutukan
yang terlontar dari Vio untuk Rasy di dalam hati.
Vio kembali tidak bisa tidur,
dihari-harinya yang sangat padat menjelang UNAS. Dia kepikiran dengan informasi
vital tentang cowok yang Vio suka. Namannya
Obby lhu! Katanya dia jomblo alias nggak punya pacar, wah cocok tuh ama kamu!
Minggu depan dia renang lagi, lalu ntar aku udah nyusun rencana ama temennya
Obby buat ngenalin kamu dengan dia!. Kata-kata Rasy terus terngiang dalam
fikiran Vio. Semua itu berlanjut hingga hari dimana dia akan berkenalan dengan
cowok yang dia suka.
----****----
Hari itu pun tiba. Vio berharap hari
itu tidak akan terjadi suatu hal yang memalukan yang akan menjadi catatan dalam
sejarah masa mudanya. Semoga saja Rasy
hanya bercanda waktu dia menyinggung akan menyusun rencana untuk
mempermalukanku didepan cowok yang sama sekali tidak aku kenal. Selama
perjalanan menuju kolam renang Vio berdoa. Sesampainya di kolam, Vio dan Rasy
segera memasuki area kolam renang. Hati Vio semakin deg-degan. Saat Vio masuk, tatapan yang tak
sengaja mengarah ke sudut kolam. Disana terlihat tiga cowok yang sedang
mengawas kearah Rasy dan Vio. Tetapi, Vio berusaha tak menghiraukannya. Vio dan
Rasy segera melucuti pakaiannya dengan menggantinya dengan pakaian renang dan
segera turun ke kolam renang. Rasy segera berenang menuju ke pembatas seberang.
Vio pun mengikutinya seperti biasanya. Tanpa Vio sadari, ketika dia sampai di
seberang, Rasy sedang asyik mengobrol dengan tiga cowok dan termasuk cowok yang
Vio suka. Vio pura-pura tak menghiraukannya, dan sembari tetap berenang. Tetapi,
niatnya itu terhenti ketika Rasy menghampirinya bersama satu cowok yang tak
lain adalah cowok yang dia suka. Vio salah tingkah, tetapi dia sangat pintar
menyembunyikan rasa gugupnya itu. Cowok itu mengawali pembicaraan dengan Vio.
Cowok itu memperkenalkan dirinya dan otomatis Vio juga hanyut dalam obrolan
tersebut. Dengan wajah yang sangat panas, hingga air yang saat itu dingin
sekalipun tak mampu untuk meredakan rasa panas diwajahnya. Tetapi, dia sangat
menikmati obrolan yang hanya berdua dengan cowok itu. Cowok itu bernama Obby.
Perkenalan itu tidak sampai disitu
saja. Vio dan Obby berkomunikasi melewati handphone.
Awalnya sih, Vio nge-add Obby dari facebook-nya.
Sebenarnya sih tidak usah repot-repot nge-add facebook-nya, Vio bisa meng-smsnya
langsung. Tapi, emang dasar Vio tidak mau mempunyai nomor handphone Obby sebelum Obbynya sendiri yang ngehubunginya.
Akhirnya, lewat facebook Obby meminta
nomor handphone Vio. Vio sangat
senang. Dan Vio semakin semangat untuk belajar karena UNAS semakain dekat. Dia
bercita-cita ingin bersekolah di SMAN faforit. Obby lah penyemangat belajar
Vio. Akhirnya menjelang UNAS Vio mengerjakan soal-soal UNAS dengan sangat mudah
dan lancar. Dan tinggal satu perjuangan yang harus ditempuh Vio untuk syarat
lulus SMP. Yaitu TPA test potensial
academic.
----****----
Satu hari sebelum TPA. Obby
menyatakan cinta kepada Vio. Vio yang lugu dan sangat polos, tidak tahu harus
berbuat apa saat ia menerima sms yang isinya menyatakan perasaan dari Obby. Vio
meminta bantuan kepada Rasy, cara dia bilang bahwa dia juga punya perasaan yang
sama dengan Obby. Dan akhirnya satu hari sebelum TPA, Vio dan Obby resmi
pacaran. Vio semakin semangat untuk mengerjakan soal-soal TPA. Dan dia sangat
lancar mengerjakan soal-soal yang asing bagi dirinya.
Hari-hari baru Vio menjadi sangat bahagia semenjak ada Obby yang telah hadir
dalam kehidupannya. Dan ada suatu hal yang membuat Vio bahagia, yakni Vio lulus
dengan nilai yang sangat memuaskan. Dan kini dia diterima di SMAN faforit yang
selama ini menjadi impiannya. Semua ini berkat kerja keras Vio dan bagi Vio
semua juga dari motivasi yang telah diberikan oleh Obby. Obby telah memberi
warna di kehidupan Vio. Kini Vio bisa merasakan masa-masa remaja yang paling
menyenangkan tetapi dengan batas yang wajar. Hubungan mereka berdua telah
diketahui oleh kedua orangtua masing-masing pihak. Dan karena Obby adalah
seorang pria baik-baik maka orangtua Vio sangat senang kepada Obby. Begitu pula
Vio di pihak orangtua Obby. Hidup mereka sangat bahagia. Itu adalah balasan
Tuhan untuk orang-orang yang sabar seperti Vio.
Keterangan
: Itu adalah sebuah kisah nyata yang kualami di masa lalu. Disaat kebahagiaan
yang pernah aku jumpai pada masa saat aku masih menjalin hubungan dengan sosok
pria pertamaku. Tetapi sayang, hubungan itu berakhir tak indah, karena sosok
pria pertama yang telah memberi warna baru dalam kehidupanku pergi
meninggalkanku demi sosok wanita lain yang lebih menarik perhatiannya.
Postingan ini hanya untuk mengenang sebuah kenangan pertamaku dalam roman
percintaan. Aku tak membencinya walau dia memberiku bekas luka yang masih
melekat dalam hati ini. Karena dia pernah menjadi sebuah inspirasi bagiku.
Karena dia juga, aku dapat menggunakan cinta dijalan yang benar. karenanya aku
belajar untuk menjadi seorang wanita yang kuat.
Dan untuk saat ini, aku
sedang dilanda cinta dengan seorang pria. Tetapi, untuk saat ini aku dan dia
masih dalam masa pendekatan. Semoga untuk sosok pria yang ini, aku tak salah
memilih untuk menempatkan hatiku dalam cintanya.
amin nduk:)
BalasHapusIni mz alip ta.?
HapusAmin..
Mksh mz..
^^
nice :)
BalasHapusMksh y dam..
Hapus^^